Selasa, 21 Desember 2010

Constantly 1

Woho! Saya kembali lagi teman-teman, yah, untuk menepati janji pada salah satu teman saya, maka saya akan melanjutkan cerita UNREQUITED, ceritanya masih tetep sama, tentang Neros, dan konfliknya pun sama. Cuma mungkin ini sedikit lebih rumit *apabanget*, oke deh, daripada saya berbicara panjang lebar, langsung aja ya, ini dia CONSTANTLY :D

Pernahkah kalian merasakan perasaan yang sama
Perasaan yang terus menerus
Perasaan suka, perasaan sakit, perasaan envy
Tapi kepada orang yang berbeda
Kepada dia. Dan KAMU

Setahun berlalu semenjak kejadian aku dan Irene, yah, semenjak aku minta maaf, semenjak aku ‘terpaksa’ menyerahkan dia kepada Evan, semenjak itu, dan semenjak itu kehidupanku berjalan... yah, cukup normal, menjalani kehidupanku ini, rasanya lebih berbeda, maksudku, aku masih tetap menyukai Irene sebagaimana aku menyukainya, tapi itu dulu! Dulu sebelum akhirnya aku memutuskan melepaskan Irene dengan ikhlas, dan menggantinya dengan... Olive...
Kaget? Aku juga kaget, aku bisa suka kepada Olive? Hey! She is my best friend right? Kita punya hobi yang sama, kesukaan yang sama, dan sejarah yang hampir sama, well... kami memutuskan, kami adalah teman dekat.... bedanya kami nggak kaya di sinetron yang mengikat jari kelingking, ato ngeluarin darah terus disatuin, kita... ya tetap kita...
‘HEI!’, seruku ke Olive yang baru saja datang
‘eh hai’, Olive melambaikan tangan dari jauh, aku menunggunya, kami memasuki gerbang sekolah bersama
‘udah ngerjain PR?’, aku membuka percakapanku dengannya
‘udah, tapi...’, dia menghentikan percakapannya, ‘ada beberapa yang belum’
‘daripada aku, belum sama sekali’, ucapku
‘hah?’, dia kaget, ‘eh, itu pelajaran pertama loh, sempet kamu ngerjainnya?’
‘jiah, kamu kaya ga tau kebiasaannya pak Unang aja, dia itu diperiksanya akhir taun pelajaran, jadi selama belum akhir taun, ga usah ngerjain aja, gampang kan?’
‘Dasar!’, dia menepuk lenganku pelan sambil tertawa, ‘tapi entar kalo tau-tau dia—‘
‘nggak mungkin’, ucapku, ‘aku udah dari kelas sepuluh diajar dia’
‘oh pantes, aku kan baru taun ini diajar dia’, ucapnya, aku melihat wajahnya, seperti biasa dia cantik, pandangannya selalu hangat dan, entahlah, aku selalu merasa nyaman berada di dekatnya, aku menyayanginya... ya, sebagai sahabat,,, dan lebih dari itu.

^^^^

Aku menatapnya lagi, beberapa hari lagi, ulang tahunnya, aku membuat sketsa wajahnya, dari kejauhan, aku menatap wajahnya, menggores pensilku pada secarik kertas putih, aku mulai menggambar sketsa mukanya, ia sedang tertawa bersama teman-temannya
‘gambar apa tuh?’, seseorang mendatangiku, namanya Bernard, dia, teman baruku, salah satu temannya Dante, dia cenderung agak aneh, menurutku
‘ada deh’, ucapku tanpa menatapnya
‘kamu suka nggambar ya?’, ucapnya, aku mengangguk
‘aku juga’, dia menjelaskan, aku menatapnya sekilas, mengatakan bahwa dia menggangguku, tapi sepertinya dia tidak mengerti, dia malah membawa buku skets-nya ke tempatku, aku menepuk kepalaku,,,
‘ini gambarku’, dia membuka halaman pertamanya, sebuah Burung phoenix tergambar di kertas itu, well, menurutku itu gambar yang bagus sih,,, tapi...
‘aku lagi gambar juga nih,emmm... besok aja aku ajarin gambarnya gimana?’, ucapku
‘kalo gitu kita gambar bareng aja’, ucapnya, omongannya kaya anak TK aja, aku tidak mengiyakan, aku hanya melanjutkan gambar, tapi... Olive udah pergi
‘aishh’, ucapku menepuk kepalaku lagi, Bernard yang baru mulai menggambar menghadapku
‘kamu kenapa?’, ucapnya
‘gapapa’, ucapku singkat, ‘jadi ga aku ajarin gambar?’
‘boleh, ajarin aku bikin yang gini dong’,dia menunjuk gambar anthro
‘ya udah ayo’, ucapku, lalu aku membalik buku sketsku, dan memulai mengajarinya menggambar...

^^^^

Malam ini udaranya cukup dingin, beberapa jam yang lalu, hujan baru saja turun, dan sekarang sudah cukup reda, aku memutuskan mengeluarkan motorku, aku akan ke rumah Olive, sebenarnya kalau boleh jujur, aku hanya ingin mengunjunginya, Cuma aku beralasan akan meminjam buku...
‘Live, aku ke rumahmu sekarang ya?’, ucapku
‘ok, disini juga lagi ada Dante,,, dan Hansel’, ucapnya
‘Hansel?’, aku mengernyit, seingatku, ga ada di sekolah yang namanya Hansel?
‘udah kamu ke sini aja’, ucap Olive
‘oke’, ucapku, segera setelah itu aku menstater motorku dan menuju rumah Irene...
‘HAI!’, seru Irene, setelah aku sampai di rumahnya
‘Hai Ner’, ucap Dante, dan di sebelahnya,,, oh! Aku tau orang ini, dia sering berjalan lewat kelasku dulu waktu kelas X, sepertinya dia teman kelas X-nya Olive
‘Oh iya, ini nih Hansel’, ucap Olive, cowo itu tersenyum dan mengulurkan tangannya
‘aah...’,aku menjabat tangannya, ‘kayanya mukamu ga asing ya?’
‘iya, kamu anak kelas X-F kan?’, ucapnya, aku tersenyum
‘Hansel ini temen kelasku waktu kelas X’, ucap Olive, aku hanya ber-ooh-ooh ria
‘Ngapain kamu ke sini Ner?’, ucap Dante
‘ini, mau pinjem buku Geografinya Olive’, ucapku
‘eengg, aku pulang dulu ya, Dan, Live... Ner’, ucap Hansel, beberapa saat setelah kami ngobrol sejenak
‘eh, udah mau pulang?’, ucap Olive
‘iya nih, lagian udah malem kan’, ucapnya, dia mengambil helmnya
‘oke, ati-ati ya’, Olive nganterin Hansel sampe depan pager
‘emang dia ada hubungan apa sih sama Hansel?’, ucapku kepada Dante
‘ga tau, aku dateng udah ada Hansel’, ucap Dante sambil memakan kue dari Olive
‘Haaaah...’, Olive menghela nafas, lalu senyum-senyum sendiri sambil duduk
‘kenapa liv?’, ucap Dante
‘seneng’, ucapnya singkat
‘Fall in Love bu?’, ucap Dante lagi, aku mendongak...
‘tau aja’, ucap Olive senyum, jadi... Olive suka Hansel?



CONSTANTLY 1 : FIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar