dan setelah kami bertemu hari itu, kita makin sering contact, baik telepon-teleponan maupun sms-an, dan aku mulai ngerasa suka dan sayang sama dia, hentikan itu rea!! dan satu minggu setelah aku dan dia bertemu, suatu kali ketika kita lagi telefon...
'enggg... besok malem.... ada waktu?', ucap Stefan
'emmmm', aku berfikir, sebenernya besok malam, aku ada janji sama Luci dan Daniel buat pergi ke mencoba pizza baru, tapi,,,
'tentu aja ada', ucapku tersenyum
'wanna go with me?', ucap Stefan,, jadi ini... semacam kencan??? kyaaaaaa!!!
'of course', ucapku tersenyum,,,
'jadi besok jam 7 aku jemput kamu ya?', ucap Stefan tersenyum, aku mengangguk.... dan setelah Stefan menutup teleponnya, aku langsung loncat-loncat di kasur saking kegirangannya,,, SO THIS IS DATE? MAYBE? KYAAAAAAAAAAA!!!
'enggg... besok malem.... ada waktu?', ucap Stefan
'emmmm', aku berfikir, sebenernya besok malam, aku ada janji sama Luci dan Daniel buat pergi ke mencoba pizza baru, tapi,,,
'tentu aja ada', ucapku tersenyum
'wanna go with me?', ucap Stefan,, jadi ini... semacam kencan??? kyaaaaaa!!!
'of course', ucapku tersenyum,,,
'jadi besok jam 7 aku jemput kamu ya?', ucap Stefan tersenyum, aku mengangguk.... dan setelah Stefan menutup teleponnya, aku langsung loncat-loncat di kasur saking kegirangannya,,, SO THIS IS DATE? MAYBE? KYAAAAAAAAAAA!!!
------------------------------------
'yaaaah! masa ga jadi sih!', daniel mengerang pertama ketika kita makan siang bareng di Hoka-Hoka Bento, saat ini kita bertiga masih kuliah di jurusan yang berbeda, Daniel ngambil jurusan FISIP, Luci jurusan arsitek, dan aku, Ekonomi...
'sorry banget, aku ada janji sama orang', ucapku sambil mengunyah teriyaki, 'lagian kan kita udah jalan sekarang'
'kan janjinya duluan bareng kita', ucap Daniel bersikeras membatalkan kencanku sama Stefan *masakah itu kencan?*
'janji sama siapa emang kamu re?', ucap Luci menyeruput teh botolnya
'Stefan', ucapku singkat, daniel langsung menghentikan makannya...
'Stefan? kalo gitu kita ikut sekalian aja, kita berempat, voucher pizza aku juga bisa dipake buat 4 orang kok?', ucap Daniel dengan tampang polos
'gimana kalo abis ini kita makan pizza?', ucapku
'ga bisa, voucher ini cuma berlaku buat jam 6 ke atas Re', ucap Daniel menunjukkan voucher makan pizza itu
'aku juga mau nemenin mama pergi arisan re', ucap Luci
'hmpph', Daniel menghela nafas, 'ya udah deh, besok aja ya! awas kamu batal-batalin janji lagi'
'okee, thank you daaann', ucapku menepuk pundak Daniel...
'yaaaah! masa ga jadi sih!', daniel mengerang pertama ketika kita makan siang bareng di Hoka-Hoka Bento, saat ini kita bertiga masih kuliah di jurusan yang berbeda, Daniel ngambil jurusan FISIP, Luci jurusan arsitek, dan aku, Ekonomi...
'sorry banget, aku ada janji sama orang', ucapku sambil mengunyah teriyaki, 'lagian kan kita udah jalan sekarang'
'kan janjinya duluan bareng kita', ucap Daniel bersikeras membatalkan kencanku sama Stefan *masakah itu kencan?*
'janji sama siapa emang kamu re?', ucap Luci menyeruput teh botolnya
'Stefan', ucapku singkat, daniel langsung menghentikan makannya...
'Stefan? kalo gitu kita ikut sekalian aja, kita berempat, voucher pizza aku juga bisa dipake buat 4 orang kok?', ucap Daniel dengan tampang polos
'gimana kalo abis ini kita makan pizza?', ucapku
'ga bisa, voucher ini cuma berlaku buat jam 6 ke atas Re', ucap Daniel menunjukkan voucher makan pizza itu
'aku juga mau nemenin mama pergi arisan re', ucap Luci
'hmpph', Daniel menghela nafas, 'ya udah deh, besok aja ya! awas kamu batal-batalin janji lagi'
'okee, thank you daaann', ucapku menepuk pundak Daniel...
-------------------------------------------------
'jadi mau makan dimana Re?', ucap Stefan
'terserah kamu aja', ucapku, aduh, aku deg-degan banget, asli, aku nggak menyangka aku bakal di jemput, dan sekarang, it's like a date!!! dan pada akhirnya ternyata kita makan di......
'gimana kalo kita makan disini?', ucap Stefan sambil memarkirkan mobilnya di sebuah rumah makan kelas elit... aku hanya memandang papan nama besar itu 'LA CHIESTA'... lalu memperhatikan dandananku... hot pants, sandal crocs, baju putih bertuliskan ' MY SMILE' .... lalu melihat Stefan, ia memakai jaket putih, celana panjang, dan sepatu kets , maaf? apakah ini nggak saltum? ==a
'kamu nggak suka?', ucap Stefan ketika melihat mukaku
aku berusaha tersenyum, 'well, bukannya aku ga suka, tapi apa kita nggak saltum banget, kalo aku harus makan disini'
stefan garuk-garuk kepala...'aduh! bego banget aku, sorry re, jadi kayanya mending kita makan di...oh! gimana kalo Sushi?'
'that's better! aku suka sushi', ucapku tersenyum, akhirnya kita makan di rumah makan sushi yang cukup terkenal...
'maaf ya Re', ucap Stefan
'buat apa?', ucapku sambil memakan dragon roll
'tadi, bisa-bisanya aku malah milih makan di tempat yang kaya gitu, padahal kita udah pake baju gini', ucap Stefan, menunduk
'hey, nggak apa-apa lagi... mungkin lain kali ya?', ucapku tersenyum
Stefan membalasku dengan 'senyuman mautnya' dan sekali lagi, aku sukses dibuatnya memerah dan salting
'kamu sakit?', ucap Stefan memperhatikan mukaku... aku menggeleng cepat
'mukamu merah...', stefan menyentuh pipiku,,, wuaaaaaaaa!!!
'a...aku nggak apa-apa kok', aku memalingkan wajah dengan menyeruput green teaku
'Re...', Stefan menunduk
'ya?', ucapku
'eunggggggg....', dia kelihatan bingung
'ada apa Stef?', ucapku
'aku s....', kata-katanya terhenti, mendadak mukaku ikut merah, masakah?
'aku suka kamu....', ucap Stefan sambil mengetuk-ngetukan jarinya
Fin...episode 2
'terserah kamu aja', ucapku, aduh, aku deg-degan banget, asli, aku nggak menyangka aku bakal di jemput, dan sekarang, it's like a date!!! dan pada akhirnya ternyata kita makan di......
'gimana kalo kita makan disini?', ucap Stefan sambil memarkirkan mobilnya di sebuah rumah makan kelas elit... aku hanya memandang papan nama besar itu 'LA CHIESTA'... lalu memperhatikan dandananku... hot pants, sandal crocs, baju putih bertuliskan ' MY SMILE' .... lalu melihat Stefan, ia memakai jaket putih, celana panjang, dan sepatu kets , maaf? apakah ini nggak saltum? ==a
'kamu nggak suka?', ucap Stefan ketika melihat mukaku
aku berusaha tersenyum, 'well, bukannya aku ga suka, tapi apa kita nggak saltum banget, kalo aku harus makan disini'
stefan garuk-garuk kepala...'aduh! bego banget aku, sorry re, jadi kayanya mending kita makan di...oh! gimana kalo Sushi?'
'that's better! aku suka sushi', ucapku tersenyum, akhirnya kita makan di rumah makan sushi yang cukup terkenal...
'maaf ya Re', ucap Stefan
'buat apa?', ucapku sambil memakan dragon roll
'tadi, bisa-bisanya aku malah milih makan di tempat yang kaya gitu, padahal kita udah pake baju gini', ucap Stefan, menunduk
'hey, nggak apa-apa lagi... mungkin lain kali ya?', ucapku tersenyum
Stefan membalasku dengan 'senyuman mautnya' dan sekali lagi, aku sukses dibuatnya memerah dan salting
'kamu sakit?', ucap Stefan memperhatikan mukaku... aku menggeleng cepat
'mukamu merah...', stefan menyentuh pipiku,,, wuaaaaaaaa!!!
'a...aku nggak apa-apa kok', aku memalingkan wajah dengan menyeruput green teaku
'Re...', Stefan menunduk
'ya?', ucapku
'eunggggggg....', dia kelihatan bingung
'ada apa Stef?', ucapku
'aku s....', kata-katanya terhenti, mendadak mukaku ikut merah, masakah?
'aku suka kamu....', ucap Stefan sambil mengetuk-ngetukan jarinya
Fin...episode 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar