Rabu, 27 Oktober 2010

Unrequited part 2

ahoyeee!!! yeyeyoye! hahaha, saya kembali dengan cerpen... cerbung... novellete ya, whotever lah, yang kedua saya, kali ini saya bercerita dengan sudut pandang cowo, kalo jelek mohon di ampuni, kalo bagus mohon dipuji (ngarep), so Happy reading, :D

‘kamu pernah suka sama orang?’, aku bertanya kepada Irene, Irene mendongak dari keseriusannya mengerjakan laporan
‘enggg,, kenapa kamu tau-tau tanya itu?’, ucap Irene, kembali menekuni laporannya, aku terdiam ‘karena aku pengen tau, siapa yang kamu suka sekarang!’
‘ga apa-apa sih’, ucapku kembali menunduk, memainkan gitar yang tergeletak di ruang tamu Irene, di luar hujan, tadi sebenernya aku ke rumah Irene cuma mau minta daftar calon anak yang mendaftar padus sih, tapi mendadak hujan turun sehingga aku harus tinggal di rumah Irene sebentar karena aku nggak bawa mantel....
‘sebenernya ada sih’, ucap Irene, aku mendongak dari gitarku
‘Siapa?’, ucapku
Hening... tidak ada yang bersuara satupun...
‘HEI!’, mendadak Christy datang sambil membawa beberapa bakpao hangat, oh!! Kenapa harus disaat-saat seperti ini sih?
‘eh Christy! Untung kamu dateng, aku bingung nih laporannya’, ucap Irene
‘loh? Neros?’, ucap Christy, aku tersenyum
‘iya, aku numpang sebentar, aku lupa bawa mantel hujan’, ucapku
‘ooh, kebetulan, nih aku bawain bakpao, siapa tau kalian laper, di luar ujan, kan enak tuh makan yang anget-anget’, ucap Christy menaruh bakpao itu di meja
‘waaah!!! Makasih ya Chris’, ucap Irene sambil mengambil 1 bakpao, aku tersenyum melihat kegirangannya yang seperti anak kecil itu
‘kamu mau juga Ner?’, ucap Christy
‘ntar aja gampang’, ucapku memainkan gitar lagi... aku suka nada Minor, nada yang menyedihkan, nada yang menusuk.... suasana hening, hanya detik jam yang berbunyi dan tetesan air yang masih beradu...

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sekolah seperti biasa tetap ramai walaupun pulang sekolah, biasanya anak-anak masih berkerumun di sekitar sekolah, mulai dari mengobrolkan hal-hal santai sampai dengan mengerjakan tugas organisasi, termasuk aku dan grup paduan suara ‘Classica’, yang merupakan grup paduan suara sekolahku
‘ya ayo kita ambil nada’, suara BU Tian, guru musik kami memandu untuk mengambil nada.... dan sepersekian detik kemudian, suara paduan itu menggelegar di auditorium sekolah, tempat kami latihan
‘nah! Sekarang kita akan menyanyikan lagu ‘Cantik’, semua sudah bawa teks-nya kan? Irene...’, bu Tian memandu kami, dan tak beberapa lama kemudian, tak beberapa lama iringan nada dari keyboard terdengar dan suara koor mulai terdengar...
Cantik...Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan, Dirimu
Cantik...Bukan ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu Selalu...
(Cantik – Kahitna)
Diam-diam, aku memperhatikan Irene, ia terlihat sedang serius melihat tuts-tuts keyboard yang harus dia tekan, sesekali dia memandang ke arah depan dan ikut menyanyikan lagu, dan tanpa sengaja mata kami bertemu, satu sama lain, aku segera menghadap ke depan lagi, melihat Renata, kakak kelas kami yang menjadi dirigen, tatapan biasa, tapi penuh makna...

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
‘Ner’, Irene memanggilku, ketika aku sedang mencoba mengeluarkan motorku...
‘iya?’, aku setengah berteriak, kulihat Irene setengah berlari menghampiriku
‘ikut pulang ya?’, ucap Irene, aku...? aku bingung...
‘ungg....’, aku segera salah tingkah
‘kenapa, nggak boleh?’, ucap Irene
‘eh.... Boleh...Boleh’, ucapku ‘naik ayo’, akhirnya Irene menaiki motorku, dan kami berboncengan....
‘oh iya, kita mampir ke situ sebentar ya’, ucapku menunjuk ke sebuah taman, taman itu rindang, pepohonan menaungi keseluruhan taman itu
‘boleh, lagian aku juga lagi agak males pulang’, ucap Irene, akhirnya kami duduk berdua di taman itu...
‘Bener nggak apa-apa kamu mampir sebentar disini?’, ucapku, Irene menggeleng sambil tersenyum, dan setelah itu keadaan hening.... hanya terdengar hembusan angin yang menerpa sedikit daun pepohonan, dan samar-samar terdengar kicauan burung yang bersamaan dengan deruman kendaraan bermotor....
‘enmm....’, aku mau membuka pembicaraan tapi takut, Irene menghadapku sebentar lalu menghadap ke depan lagi
‘jadi sebenernya aku ngajak kamu kesini karena aku pengen ngomong sesuatu’, aku akhirnya membuka pembicaraan, Irene terdiam menghadapku, matanya yang berwarna burgundy terlihat tajam menatapku, ada sedikit rasa penasaran yang nggak dia utarakan....
‘emmm... sebenernya... aku suka kamu’, ucapku, rasanya setelah aku ngomong itu, aku pengen lari aja... tapi, pada kenyataannya Irene tetap diam... menatapku
‘oooh’, ucapnya lalu menatap depan lagi... aku jadi bingung, dan salah tingkah, what!!! Aaaah...
‘ya udah, kita pulang aja yuk’, ucapku
‘enggg, aku pulang sendiri aja ya’, ucap Irene, tanpa ba-bi-bu meninggalkanku langsung....
Kayanya ada yang aneh....


Fin eps 2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar