Dan emang pada kenyataannya 3 kata itu merubah seluruh hidup dan pertemananku terutama antara Irene dan aku, kami mulai nggak saling bicara lagi, dan parahnya, Irene mengundurkan diri dari Paduan Suara...
‘apa!’, ucap Bu Tian, ‘Irene, pertimbangkan baik-baik, sebentar lagi kita akan mengikuti lomba’
‘saya mengerti bu... tapi saya pikir, saya sudah terlalu banyak mengikuti kegiatan, dan,,, saya mulai capek’, ucap Irene, logis, tapi terlihat pura-pura...
‘lalu, siapa yang akan menggantikan kamu menjadi Keyboardist?’, ucap Bu Tian, seluruh anak padus terdiam, termasuk aku, aku juga ikut kaget, aku menghadap ke Christy, namun Christy tetap mengarahkan pandangannya ke depan
‘emmm...’, Irene hanya diam, tanpa menjawab...
‘siapa yang setuju Irene keluar!’, ucap Bu Tian, tidak ada satupun yang mengangkat tangan ataupun berdiri... ‘lihat Irene... merekapun tidak mau kalau kamu mengundurkan diri dari latihan ini’
‘baik bu, saya tidak jadi mengundurkan diri... sampai lomba’, ucap Irene
‘jadi?’, ucap Bu Tian
‘setelah lomba, saya baru mengundurkan diri, saya akan menemukan pengganti saya juga bu’, ucap Irene, tetap dengan halus
Bu Tian hanya menghela nafas
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
‘kenapa kamu ngundurin diri Rene?’, ucapku menyusul langkah Irene, dia tetap menghadap depan
‘Rene?’, ucapku memanggil lagi, Irene menghentikan langkahnya, tersenyum
‘nggak apa-apa’, ucapnya singkat, dan berjalan lagi, aku nggak menyusulnya... sepertinya dia menjauhiku?
‘OI!’, seru seorang lelaki dari belakang, dia berjalan berdampingan dengan Christy, namanya Dante, lelaki yang ikut padus juga, dia temen deketku, dan Christy
‘kenapa Ner?’, ucap Christy, aku menggeleng
‘masalah Irene?’, ucap Dante, ‘dia nggak jadi keluar kan?’
‘ya begitulah’, ucapku berusaha tersenyum
‘kamu bisa curhat ke aku’, ucap Christy
‘emmm.. aku pulang dulu ya, aku ada les, duluan ya Ner, Chris’, ucap Dante berlari
‘jadi aku boleh curhat sama kamu?’, ucapku, Christy mengangguk
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
‘aku juga sebenernya lagi suka sama orang Ner’, ucap Christy setelah selesai mendengarkan curhatku
‘siapa?’, ucapku, sekolah mulai sepi hanya ada beberapa anak jurnalistik yang berlalu lalang sedang menyelesaikan mading mereka
‘Kak Evan’, ucapnya singkat, aku kaget, Evan? Umm, sebenernya dia kakak kelasku sih, tapi berhubung aku dan dia lahir di tahun yang sama, maka aku terbiasa memanggilnya Evan, Evan dan aku berteman baik, kami sering curhat, dan dia selalu men-support aku
‘dan...’, aku bingung mau meneruskan apa
‘aku juga bingung, kenapa aku bisa suka sama kak Evan, mungkin karena kita sering
berkomunikasi ya, lewat sms, Facebook’, ucap Christy memainkan jarinya
‘kenapa kamu nggak berani ngungkapin?’, ucapku
‘nggak etis dong kalo cewek dulu yang ngungkapin’, ucap Christy
‘zaman sekarang, cowo sama cewe itu sama Chris’, ucapku, Christy menghela nafas
‘tapi, aku nggak mau aku yang nyatain dulu, mukaku mau ditaruh mana coba’, ucap Christy, beberapa anak Jurnalistik memperhatikan ke arah kami sebentar, ya Christy emang berbicara terlalu keras
Aku tahu, Evan sebenernya juga udah punya orang yang dia suka, tapi aku nggak tau siapa, dia
nggak mau memberitahukannya, dia bilang, belum saatnya
‘Ner!’, ucap Christy
‘apa?’, aku terbuyar dari lamunanku
‘pulang yuk!’, ucap Christy, ‘udah sore nih’
‘oke yuk!’, akhirnya kami pulang... dan aku membawa satu rahasia lagi, Rahasia tentang Christy...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
‘siapa yang suka sama aku?’, ucap Evan, kaget‘adalah, dia temen baik kamu, tapi...’, bego! Kenapa aku harus keceplosan disaat-saat kaya gini,‘enggg...pokoknya ada deh’
‘wuaaah, berarti tampang gue keren ya!’, ucap Evan dengan kepedeannya yang sangat tinggi
‘OHOK!’, aku sengaja berpura-pura batuk...
‘tapi kira-kira siapa ya?’, ucap Evan
‘menurutmu?’, ucapku
‘masa sih..... Irene?’, ucap Evan, JLEB! Aku kaget, kenapa nama yang pertama disebut harus Irene?
‘atau mungkin si Christy?’, ucap Evan lagi, ‘tapi dia kan udah aku anggep sebagai adik sendiri’
‘jadi kamu Cuma nganggep Christy itu adikmu van?’, ucapku
‘Iya lah... dia itu masih kecil lagi, aku anggep dia sebage adik dan temen curhatku, ya istilahnya, aku sayang dia, sebagai adik’, ucap Evan
Aku hanya diam dan setelah itu, kami memutuskan untuk membahas topik lain...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Fin eps 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar